Di pekan ke-35 Liga Italia Serie-A, S.S. Lazio bertamu ke kandang Udinese di stadion Friulli. Babak pertama hanya membuat skor kacamata bagi kedua tim. Di babak pertama saja Lazio sudah mengganti dua pemainnya (Matuzalem dan Biava) karena cedera saat bermain. Lazio mendapat satu peluang manis yang berhasil disundul Tomasso Rocchi. Tapi sayang masih bisa ditepis kiper Udinese, Handanovic.
Babak kedua berjalan dan seperti yang saya duga, lama kelamaan Lazio pasti kebobolan jika bermainnya seperti itu terus. Akhirnya Di Natale berhasil mencetak gol dan membuat Udinese unggul 1-0. Yang menjadi perkara buat saya adalah gol kedua Udinese yang saya anggap 'sangat' tidak sah. Berawal dari tendangan sudut bagi Lazio di menit-menit akhir babak kedua (menit '92). Kiper Lazio Frederico Marchetti ikut maju ke kotak penalty untuk membantu serangan dari tendangan sudut. Dan tidak terjadi gol, sehingga Marchetti kembali ke gawang Lazio. Di perjalanan (Marchetti belum sampai ke gawang), pemain sudah mendapatkan bolanya dan berlari menuju gawang Lazio. Dan setelah mendekati gari tengah lapangan, terdengar suara peluit wasit sebanyak tiga kali yang menandakan pertandingan usai. Spontan, pemain Lazio semuanya langsung berhenti bermain, termasuk Marchetti. Tetapi tidak bagi Pereyra (pemain Udinese). Dia tetap menggiring bola dan akhirnya mencetak gol dengan mudah karena sama sekali tidak dikawal oleh Marchetti yang belum sampai ke gawang. Dan wasit menyatakan itu gol.
Sontak keadaan menjadi ricuh. Semua pemain Lazio baik di lapangan maupun di bangku cadangan menyatakan proses terhadap keputusan wasit. Terlihat juga Marchetti sempat mendorong wasit karena kekesalannya. Alhasil dua pemain Lazio mendapatkan kartu. Andre Dias mendapatkan kartu merah dan Lionel Scaloni mendapatkan kartu kuning.
Kebetulan saya kemarin menonton acara R*portase Inv*stigasi di TV yang membahas maraknya bedak palsu yang dijual di pasaran. Di sana diberitakan bahwa pelakunya tidak segan-segan meracik bahan-bahan yang berbahaya untuk dijadikan bedak. Beberapa bahan yang mereka gunakan adalah seperti semen putih, tepung sagu, bedak ketiak, dan batu bata. Bahan-bahan yang sama sekali bukan untuk dipergunakan ke wajah Anda. Para pemalsu bedak ini menggunakan wadah bedak bekas bermerk yang didapat dari pengepul sehingga banyak warga yang tertipu.
Informasi dari si pemalsu itu sendiri mengatakan bahwa jika bedak ini digunakan maka akan wajah akan terasa gatal dan merah-merah. Dan juga dikatakan salah satu dosen dari perguruan tinggi negeri di Bandung, bahwa pemakaian dalam jangka waktu 4 sampai 5 tahun akan menyebabkan gangguan hati, ginjal dan juga saraf pusat. Sangat berbahaya. Jadi bagaimana untuk menyiasatinya agar kita tidak tertipu?
1. Perhatikan tanggal kadaluarsanya. Bedak asli akan bertahan hingga 2 tahun.
2. Bedak palsu lebih keras dibandingkan dengan yang asli.
3. Jangan membeli bedak yang dijual orang langsung yang datang ke rumah-rumah.
4. Perhatikan kata PARABEN di bahan pembuat bedak. Jika ada kata tersebut maka bedak tersebut berbahaya.
5. Untuk melihat apakah ada bahan mercury pada bedak, caranya adalah dengan mengoleskan bedak ke tangan Anda dan kemudian menggosok cincin emas ke bedak yang sudah dioleskan tadi. Jika bedak memudar, maka bedak tersebut mengandung mercury.
Kurangi Penggunaan Kertas Mulai Sekarang - Kertas merupakan media penting bagi kita khususnya yang bekerja di pekantoran ataupun pelajar yang sedang belajar. Kita tahu bahwa bahan baku pembuat kertas adalah kayu. Kayu-kayu didapat dari hutan yang sangat berfungsi untuk kelangsungan bumi. Bagaimana jika seluruh pohon di dunia ini habis untuk pembuatan kertas? Dengan apakah bumi kita bernafas? Maka dari itu... Kurangi Penggunaan Kertas Dimulai Dari Sekarang.
Kita tidak perlu melakukan hal-hal yang ekstrem untuk mengurangi pengunaan kertas. Kita bisa memulainya dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Misalnya, kita pastinya sering mem-photocopy baik itu bahan sekolah ataupun pekerjaan. Kita bisa mengurangi penggunaan kertas dengan memaksimalkan jumlah kertas yang digunakan. Kita bisa membuatnya menjadi bolak-balik sehingga tidak ada halaman yang terbuang dengan percuma.
Selain itu juga kita bisa handphone ataupun zaman sekarang ini yang sudah terkenal dengan PC tablet sebagai media untuk menuliskan sesuatu yang harus kita kerjakan (to do list). Sehingga jika sudah selesai kita bisa menghapusnya dan membuat yang baru lagi. Jadi tidak perlu membuang kertas yang sudah terisi dengan coretan-coretan kita.
Cara yang lain juga mungkin kita bisa melakukan pendaur ulangan kertas yang sudah tidak terpakai lagi. Saya pernah membaca bagaimana cara mendaur ulang kertas bekas. Intinya kertas tersebut dihancurkan dan dicampur dengan lem sehingga menjadi bubur. Dan kemudian dicetak kembali menjadi kertas.
Masih banyak cara lain yang bisa kita tambahkan untuk mengurangi penggunaan kertas. Maka dari itu berhematlah dalam menggunakan kertas demi kelestarian hutan bumi kita.